Thursday, December 21, 2017

Menulis itu biar tidak lupa

Dimulai hari ini, saya akan berniat untuk menulis di setiap ada waktu. Entah itu tulisan akan tumpul,dangkal, gak bermutu, bahkan tidak ada isi. Saya tidak perduli. Saya akan berlatih untuk menulis dengan kuantitas dahulu.

Menulis bagi saya adalah proses perekaman sejarah yang terjadi pada momen-momen pada visual atau non visual yang tertangkap oleh indera kita. Itu pendapat saya. Karena pasti semua yang ditangkap oleh indera kita menjadi pencitraan tersendiri,dan kita bisa mengungkapkannya melalui lisan maupun tulisan. Atau juga memilih diam tidak melakukan lisan dan tulisan. Hanya direkam dalam isi batok kepala. Tapi batok kepala kita juga punya limit untuk mengingatnya.

Sama dengan Batok kepala saya. Malah parah batok kepala saya. Selalu saja mudah untuk melupakan sesuatu. Maka untuk mempermudah hal tersebut, saya selalu mencatat apapun itu. Seperti misalnya tugas kantor, tugas sebagai seorang ayah. Dan lain sebagainya. Dengan begitu saya akan meminimalisir proses lupa saya. Hal itu sudah saya lakukan sejak masa kanak-kanak hingga sekarang.

Bahkan untuk hari esok, saya sudah mempunyai catatan di agenda saya. Luar biasa pikun ini mulai menggerogoti otak saya. Rambut saya memutih 60%, gigi saya mengeropos dengan sendirinya. Tapi setidaknya saya menulis momen ini.




Catatan tidak penting. 

2 comments:

faisal said...

Semangat melawan LUPA, hindari Pikun

Haha

Unknown said...

yups, menua sendiri