Friday, September 23, 2011

Disapointing Performance on me

suatu pagi aku ditelepon pak sulhan (my boss) yang pernah kuceritakan sebelumnya.
My boss : Rony Kok gak masuk?
Aku : ya pak saya sakit
My Boss : oh kalo begitu cari surat dokter
Aku : ya pak

beberapa menit kemudian dia meneleponku kembali, dan juga ada salah satu boss juga untuk menyuruhku segera ke kantor. aku tahu jelas permasalahnnya. aku yang bertindak indisipliner dalam wewenangku. setelah proses investigasi yang menurutku "kurang" soft. hanya menuduh, tanpa melihat kondisi dan latar belakang kenapa saya melakukan tindakan indisipliner tersebut, saya dipaksa untuk mengundurkan diri, dengan ancaman saya akan di adukan ke pihak kepolisian jika tidak segera menyelesaikan masalah tentang indisipliner tersebut.

sebagai seorang yang masih muda dan awam tentu saja nyali saya cukup ciut juga. akan tetapi saya percaya, saya bisa melewati ini.lihatlah betapa sulit melewati hal ini, namun bukan berarti tidak bisa. akhirnya saya melaluinya dengan badan tetap tegak dan tidak menyesal dengan keputusan untuk mengundurkan diri.

my boss, hanya itu yang aku pikirkan. betapa tidak, hanya dia yang menganggapku paling "manusia" dan menghargai setiap pekerjaan. walau agak pelit juga tentang uang. namun dia tidak pernah pelit soal ilmu.

beberapa sms mengalir terus dari teman seatap, ah. ternyata urusan beramah tamah tidak berhenti hanya di lebaran. ketika moment saya mengundurkan diri juga banyak yang sekedar mengucap simpati. "terima kasih". bahkan ada juga yang kecewa dengan sikap saya yang indisipliner.tentu menyakitkan tapi juga "sakit" yang benar-benar nikmat.toh tidak hanya disitu saya berkarya.tidak henti disini saya berkarya.

minimal saya sekarang lebih bebas, lebih santai, dan lebih memberi inspirasi bagi siapapun di dekat saya.satu yang pasti, terimakasih my boss (Sulhan Anwar), hanya anda yang profesional dalam bekerja.dan buat rekan-rekan semua, aku tidak berarti tanpa kalian,,,

Friday, July 22, 2011

at de masto

apapun itu adalah Fun,,,

Sembari menikmati sebatang rokok, duduk menatap layar komputer, lamat-lamat musik mengiringi syahdu. Ternyata kebersamaan itu tetap menjadi peristiwa yang menyenangkan. lalu lintas kenangan perlahan merambati sendi otakku. selalu menjadi suatu hal terindah dalam hidup.
beberapa orang yang berkumpul di cafe DE MASTO jember,berpakaian batik, melucuti segala resah dalam canda ringan. ini suatu kesengajaan yang indah. bertajuk acara pembubaran panitia Campus Hiring saya, dan beberapa rekan sekantor berkumpul dalam naungan yang hangat. bos saya juga datang. bersama istrinya. aku kikuk awal kali melihat istri bosku. penampilannya sangat tertutup. terkesan anggun dan dewasa.
aku sempatragu untuk mengulurkan tanganku, karena seingatku wanita yang berjilbab dan menutup auratnya sedemikian itu pasti menganggapku BUKAN MUHRIM.
tapi fikirku langsung lenyap saat dia mengulurkan tangannya kepadaku. benar kata tukul. jangan liat orang dari penampilannya,hehehe
oia, hampir lupa.aku belum menceritakan bosku ya. hmmmmmh,,,bosku itu masih muda, perawakan sedang dan meyakinkan langkahnya.terkadang aku sangat mengagumi beliau, dan jiwa bisnis yang mengalir di darahnya. namanya Sulhan Anwar lengkapnya. cerita beliau memang sedikit orang yang tahu. beruntung aku termasuk orang yang tahu dari awal beliau meniti karir. sama seperti diriku, bahkan lebih parah kayaknya. bosku pernah menjadi tukang antar barang, menjadi tukang bandit proyek (hehehe ini jangan ditiru lo). sampai sekarang menjadi seorang District Manager. Mobilnya pun mentereng pake Terios (Walau masih nyicil). tapi aku salut sama kepribadiannya.
tak teruskan ceritanya lain kali ya....

Friday, April 8, 2011

AKU SUKA MENJADI JADUL

Beberapa hari yang lalu, sepulang dari kantor, aku melewati sebuah perkampungan tua, disalah satu sudut kabupaten jember. tepatnya di Kencong. beberapa rumah yang fisiknya berupa pondasi batu kali hingga mencapai 2 meter lebih. bata merah yang membentuk temboknya sangat besar dibandingkan dengan bata merah buatan sekarang. sungguh sangat bagus dan terkesan kokoh. sepertinya nyaman dan benar-benar melindungi.
lalu kuteringat rumah kontrakanku. dari pondasi memang dari batu kali. tapi kualifikasinya walaupun sama tapi beda bentuk. batu kali dari rumah tua di perkampungan kencong. bata merah pun sama tapi kok ya di kontrakanku bata merahnya kecil banget sehingga kelihatan ringkih banget.
kemudin aku berpikir,,,,,
rumah kontrakanku akan ambruk karena pembuatannya yang asal-asalan. tapi rummah tua itu akan tetap berdiri meski 3 windu lagi dengan gagahnya...
dan aku mulai berpikir untuk membangun spesifikasi yang sama dengan rumah tua di kencong itu diatas lahan kavling ku,,,
biar model tua tapi kokoh daripada model kini tapi ringkih,,,
aku sukaa menjadi jadul...