Monday, February 18, 2019

ME- (DALAM)-I PUNK DAN EKSPERIMENTAL MUSIK DI INTER PERSONAL 2 PRIBADI

Semacam rangkuman obrolan hingga Dini hari di Rumah Sanur Feb 14-15 2019.

Suara dari live band The Hydrant,menyambut saya sesaat sebelum memasuki Rumah Sanur. Ada semacam hentakan ritme rock and roll yang khas dan mengundang saya untuk bergoyang meski hanya kaki saya yang mengikuti ritme tersebut. Saya bersama Niken, seorang yang saya kenal tidak begitu lama,namun selalu membuat kesan mendalam bagi pribadi saya secara individu terhadap sisi struggle seorang perempuan. Kesan ramah dari seorang yang ternyata mempunyai histori panjang dengan dunia pergerakan musik punk dan feminisme. Kemudian saya diperkenalkan juga dengan David dari Ruang Resonansi. Sebuah band yang menitikberatkan pada Representing Psychological Music.

Pembicaraan mereka berdua ternyata bukan hanya pada kulit permasalahan saja, namun cenderung masuk dalam tataran yang lebih dalam lagi tentang suatu landasan berpikir saya. Awalnya saya hanya sebagai pendengar dari sisi terluar bagi mereka,namun nyatanya mereka berdua berhasil menyeret saya ke ranah berpikir yang lebih dalam tentang fenomena pergerakan dewasa ini.

Gambar diambil dari es.wikihow.com 


Saya memulai dari perempuan bernama Niken. Ada beberapa catatan yang harus saya urai dari obrolan malam ini :
1.     1. Perempuan yang menjadi punk spirit sekaligus feminis di ruang publik kapitalis.
Craig O’Hara(1999) dalam artikelnya yang berjudul “Philosophy of Punk” menyebutkan tiga pengertian punk, yang pertama punk merupakan fashion dan musik, kedua, punk sebagai pemula yang mempunyai keberanian memberontak, memperjuangkan kebebasan, dan melakukan perubahan, dan yang ketiga punk adalah bentuk perlawanan yang hebat, karena menciptakan , musik, gaya hidup, komunitas dan kebudayaan sendiri. Mengapa saya memandang perlu untuk mengutip Craig O'Hara, karena perempuan ini sudah melampaui tahapan pertama dan kedua. Sehingga bentuk perlawanan dalam dunia kapitalis perempuan ini ada ditahap yang ketiga,dan sudah menemukan rel untuk berlari terhadap gaya hidupnya. Makna substansi dan implementasi punk sudah ia terapkan dan berhasil menjinakkan dunia kapitalis. Dalam beberapa hal ia berhasil mensejahterahkan kehidupan kaum buruh yang berada di lingkaran kapitalis tempat ia bekerja, dan notabene bukan kapitalis kelas receh karena merupakan sebuah rumah sakit kelas internasional di Bali. Tanpa teriak dan gembar-gembor untuk perlawanan terhadap sistem, ia berhasil merubah kelas pekerja untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan asuransi kesehatan dari perusahaan tempat ia bekerja.

2.      2. Rebel no cause (bisa disederhanakan arti menjadi Ikhlas).
Awalnya dalam kacamata awam saya Rebel adalah pemberontakan terhadap tatanan yang sudah mapan. Tapi secara sadar,saya digiring pada konsep baru bahwa rebel itu bukan suatu yang bermakna negatif sama sekali ketika mencoba menggali pemikiran perempuan ini. Hingga saya mempunyai suatu pandangan berbeda tentang rebel di dalam obrolan kali ini. Rebel adalah suatu cara pandang kreatif bagi seorang Niken utk mencari gagasan-gagasan baru tentang sebuah pemaknaan kehidupan,sesuatu proses secara sadar untuk menelaah lingkup permasalahan dengan solusi kreatif. Hal itulah yang mendasari dan menjadi pijakan bagi pergerakan perempuan ini. Dan mengenai tentang ikhlas, ada korelasi yang efektif jika anda menjadi seorang visioner ke depan,seperti misalnya Albert Einstein yang dikira gila atas pemikirannya. Namun sejatinya Einstein Ikhlas mendalami peran rebel itulah yang menjadikan visioner Einstein berhasil menjinakkan dan menguasai keilmuannya. Maka tidak salah saya jika menganalogikan Rebel adalah masalah waktu saja. Sama apa yang diperjuangkan perempuan ini,yang menitik beratkan pada ikhlas jika menjadi seorang rebel. Karena sejatinya rebel adalah seorang visioner di masa yg akan datang,untuk itulah ia harus hidup sedikit berbeda pada tatanan kehidupan sekarang.

hanya ilustrasi, sumber ar.napster.com

Beranjak pada David, saya pertama kali bertemu dengan musisi rapi dan mencatat semua peristiwa yang dialami dalam sebuah catatan buku berwarna hitam. Buku tersebut terdapat gambar hero Ksatria Baja Hitam di cover depannya. Yang tentunya ada pemaknaan sendiri terhadap super hero yang dipilihnya untuk menjadi cover di buku catatannya. Karena tidak ingin merusak suasana obrolan di malam itu dan lebih memilih fokus pada tulisannya di buku tersebut, saya hanya membacanya sekilas-sekilas saja. Saya sempat membaca pada halaman kedua,saya lupa judulnya,namun David membahas tentang terminal mengwi yang menyusahkan bagi dirinya dan ada kesamaan apa yang saya rasakan terhadap persoalan terminal mengwi tersebut. Sangat tidak efektif,itu yang kesan pertama saya tangkap melalui tulisannya. Saya akan membahasnya lain waktu untuk permasalahan terminal mengwi ini.

Kembali pada ranah musik yang ditawarkan oleh seorang David pada Ruang Resonansi,ijinkan saya pada paragraf pembuka menuliskan tentang pilihan musiknya pada kesempatan kali ini.
Representing Psychological Music (RPM)
Ada 3 huruf yang ingin disampaikan oleh Resonansi Ruang. Musik sendiri merupakan salah satu seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia. Melukiskannya lewat keindahan nada atau suara dengan konsep dan tehnik tertentu. Efek yang ingin disampaikan dalam Resonansi Ruang tidak main-main dan benar-benar digarap dengan serius dan detail. Ada semacam keberanian untuk mencoba keluar dari zona aman musik itu sendiri. Musik yang multi tafsir dengan permainan dissharmoni dan mencoba memberikan suguhan yang membuat penikmat musik ini utk penasaran terhadap apa yang ingin disajikan. Meski saya belum pernah mendengar sama sekali,namun penawaran konsep yang keluar dari zona aman bagi pemusik untuk ditawarkan pada saya itulah yang membuat semakin penasaran untuk mendengarkan konsep bermusiknya. Awalnya saya ragu untuk menulis ini pada tataran yang lebih konkret seperti mempresentasi musik kejiwaan (istilah yang saya adopsi ke dalam bahasa Indonesia). Bagi saya RPM adalah varian musik yang dapat memberikan kekuatan mentalitas yang baik bagi pendengarnya. Meski dalam pemaknaan si empu yang mempunyai telinga dan mata orang lain akan berdampak negatif yang dipengaruhi oleh mood dan momentum pada saat musik ini didengarkan. Hal itu juga disepakati oleh Niken dan saya. Saya melihat gestur tubuh seorang David, adalah seorang yang serius dalam bermusik dan bermental tangguh. Ini suatu tantangan bagi saya untuk menyiapkan kedua telinga saya dalam memahami musik yang akan disajikan Resonansi Ruang nantinya. Saya akan membahas lebih detail tentang apa dan seperti apa musik yang akan mempresentasi psikologi saya di Resonansi Ruang. Saya sudah tidak sabar mendengarnya bung David. Saya akan datang dan mendengarkan musik yang akan anda sajikan pada kedua telinga dan mata saya.
Tulisan ini semacam awalan dan berusaha merangkum atas obrolan malam ini. Saya hanya ingin menulis secara sederhana untuk kalian berdua. Semoga ada hal yang menjadi sebuah support bagi kalian berdua,dan terimakasih utk meluangkan waktu ngobrol santai di Rumah Sanur malam ini.
(L3t-Toy be positive , direvisi pada tanggal Februari 18 2019 06:54 WITA)

No comments: